Minggu, 10 April 2016 | 18:02 WIB
Jakarta, Kompas Otomotif – Di dalam dunia modifikasi ada kelas yang membedakan kualitas para pelakunya. Saat seminar “Modificators and Trimmer Goal” digelar di Indonesia International Motor Show (IIMS), Minggu (10/4/2016), salah satu poinnya menjelaskan tentang perbedaan kualitas itu.
Ukuran paling baku untuk standar produk modifikasi, adalah dari kualitas Original Equipment Manufacturer (OEM). Juga dikenal sebagai produk yang diakui agen tunggal pemegang merek (ATPM) sebagai pemasok sesuai standar produk industri.
Narasumber presentasi, President Premium Material Indonesia Oscar Widjaja, membagi jenis pemodifikasi menjadi empat kuadran. Keempatnya bukan tumpang tindih, namun masing-masing punya karakter sendiri.
Pertama, kata Oscar, yaitu tempat pemodifikasi yang punya keahlian rendah dan menghasilkan produk dengan tingkat kerumitannya masih jauh di bawah OEM. Tempat ini biasanya diisi para pemula.
Kedua, yaitu level kerumitan tetap rendah namun sudah menghasilkan produk standar OEM. “Jadi sudah seperti OEM atau standar keluaran pabrik. Misalnya, model jok ya begitu saja, tapi jahitannya bagus banget,” kata Oscar.
Tempat ketiga dihuni kebanyakan pemodifikasi di Indonesia. Tempat ini bernaung para pemodifikasi yang belajar secara “otodidak” dan mendapatkan skill tinggi, namun cara mengerjakannya belum tepat.
“Tempat itu orangnya suka mengeksplorasi, kebanyakan otodidak tapi tidak teredukasi dengan tepat, teorinya engga ada. Jadi kebanyakan terjebak di sini. Kompleksitas tinggi tapi belum proper kerjainnya. Jago tapi belum profesional,” ujar Oscar yang mengaku telah 12 tahun ada di kuadran ketiga.
Keempat yakni tempat tuner, artinya dInilai dari skill dan tingkat pengerjaannya sudah sesuai dengan OEM. Pemodifikasi level ini sudah bisa membuat produk OEM dan menjual produknya sendiri.
“Jadi inilah tujuannya seminar ini, saya mau mengajak mereka masuk ke kuadran keempat. Bangga akan produk sendiri. Trimmer itu ada di kuadran tiga, sedangkan tuner di empat,” papar Oscar.
Penulis | : Febri Ardani Saragih |
Editor | : Agung Kurniawan |
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.